Whither, pilgrim, are you going? Where are you going?

 Malam kemarin tak akan kulupakan..
Tanpa sengaja aku mendapat kabar buruk dan tragis..
Seseorang yang kuketahui, mengakhiri hidupnya kemarin hari..

In these lasts days, bukan hanya teknologi yang semakin canggih, cara kerja Iblis juga...
Whither, pilgrims, are you going,
going each with staff in hand?
We are going on a journey,
going at our king's command?
Over hills and plains and valleys
We are going to His palace
We are going to His palace
Going to the better land
(Syair: Anonim, abad ke-19,Lagu: William Bradbury)
 Bagaimana kamu tercermin dari bagaimana dan apa yang selalu mengisi pikiranmu. Teoriku, bentuk bibir yang mengerucut ke bawah menjadi seperti itu karena orang tersebut selalu murung. Orang yang berpikir positif dan jarang berprasangka buruk akan memiliki aura yang ceria pula.
Otak sebagai pusat pikiran sangatlah penting. I really mean it. Bagaimana kamu menghadapi pikiranmu dapat dilihat dari kebiasaanmu sehari-hari. Pikiran yang buruk dapat membunuhmu tanpa kamu sadari. Berpikir yang positif -juga tanpa kamu sadari- dapat berpengaruh pada kesehatanmu.
Fear ye not the way so lonely-
You, a little, feeble hand?
No, for friends unseen are near us;
Holy angels round us stand.
Christ, our leader, walks beside us;
He will guard, and He will guide us;
He will guard, and He will guide us,
Guide us to the better land.
(Syair: Anonim, abad ke-19,Lagu: William Bradbury)

Ada yang mengatakan, semua orang datang dengan membawa bawaan masing-masing. Bawaan itu terdiri dari sukacita, dukacita, amarah, kesedihan, tawa, dan banyak hal lain yang membuat hidup menjadi sebuah harmoni. Tidak ada yang selalu mendapat dukacita dan tidak ada yang selalu bersukacita. Hidup yang harmonis tentu memiliki masalah sekaligus jalan keluar.
Betapa mengecewakannya melihat dia yang belajar tentang Allah malah yang mengakhiri hidupnya sendiri. Mengecewakan sekaligus menyedihkan.
Semua orang memiliki masalah dan tak ada jalan keluar yang terlalu sempit bagi masalah sebesar apapun. You know you have God beside you, don't you?
Tell me, pilgrims, what you hope for
In that far off, better land.
Spotless robes and crowns of glory.
From a Savior's loving hand.
We shall drink of life's clear river.
We shall dwell with God forever.
We dwell with God forever,
In that bright and better land.
(Syair: Anonim, abad ke-19,Lagu: William Bradbury)
 Hai, kamu musafir, apa dengan mengakhiri hidupmu kamu bisa menyelesaikan masalah?
Apa dengan mengakhiri hidupmu masalahmu bisa terselesaikan?
Apa yang kamu harapkan dari kematian?
Apa yang kamu inginkan?
Apakah dengan mendapatkan kematian lebih dahulu kamu dapat tiba di "Kota yang indah dan cerah" itu lebih dulu pula?
Tell me your story.
Aku penasaran bagaimana rasanya  menjadi orang yang ditinggalkan olehmu, musafir.
Namun rasa penasaranku tidak membuatku ingin benar-benar merasakannya.
Hanya dengan membayangkannya saja membuatku ingin histeris sekaligus membuat bulu kudukku merinding dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Kehidupan begitu berharga. Tak bisa dihargai, malah.
Priceless.
Hai, kamu musafir, mau kemanakah engkau? Is someone waiting you there?
Pilgrims, may we travel with you
To that bright, that better land?
Come and welcome, come and welcome,
Welcome to our pilgrim band.
Come, O come and do not leave us
Christ is waiting to receive us, 
Christ is waiting to receive us,
In that bright, the better land.


0 comments:

Post a Comment