Suatu waktu, ketika cinta masih nyata, ketika masih ada kita |
Meninggalkan tanah sendirian
Menembus langit malam dengan gagahnya
dengan angkuhnya
Seraya kupu-kupu baja itu merangkak naik
Kulihat masa
kilas balik kehidupanku
Momen demi momen
Sang Baja yang membelah langit
di atas laut Jawa menuju Manado
di antara bintang-bintang
Menghantarkanku pada masa yang lain
Ketika suara dan tawa mengisi detak-detak detik
membentuk jalinan yang saling menyambung satu sama lain
kala hati menyatu
di waktu yang tiada terduga
Kulihat kembali
lampu kelap-kelip seperti bintang jatuh
milik sang Baja
di atas langit Jakarta
Pikiran kembali memutarkan ingatan indahnya
Suatu waktu
ketika cinta masih nyata
ketika masih ada kita
Kasih itu nyata
meski hanya melalui layar kaca
Di pagi hari yang indah
ketika bunga masih bermekaran
kupu-kupu masih terbang bebas
Sempurna
begitu aku menyebutnya
Meskipun pada akhirnya
harus kuakui
Yang sempurna mendekati niscaya
Yang niscaya hanyalah Sang Ada
Sang Ada yang niscaya adalah Cinta
dan Ia bukan aku
kamu
atau kita
Aku melihat Sang Niscaya melalui rupamu
Sekelibat saja
semudah berlalunya cinta
Sang Kupu-kupu baja masih terbang dengan gagah
Tak menoleh pada tanah
yang segenap hati merindunya
Jakarta, di suatu malam yang terlupa
0 comments:
Post a Comment