Bermimpi terlalu tinggi mampu menyakiti tanganmu
yang tak mampu menggapainya
Menyakiti lehermu karena selalu mendongak ke atas
memastikan mimpimu masih ada di sana
karena kau meyakini mimpi bukan untuk selamanya
Mimpi itu fana dan sumber dosa
Sama seperti bintang -
suatu hari mimpi bisa menghilang
Melukai matamu karena terus mencarinya
meski kadang gelap pun terlalu gelap bagi sang pemimpi
Mimpi tak jarang adalah sebuah jebakan
Ada hanya untuk menyesatkan umat manusia
Menghindari realita yang mencabik-cabik logika
karena ternyata hidup memang tak begitu indah
Kenyataan membuat geram
Mimpimu ingin menyelamatkan dunia
Tapi apa daya
menyelamatkan dirimu sendiri pun kau tak bisa
Lalu suatu hari kau memutuskan untuk menyerah pada mimpimu
Nyata dan maya terpisah sedemikian rupa
hingga kau merasa begitu lemah
Kau mengundurkan diri
Mimpi-mimpimu berlalu satu per satu
Meledak dalam supernova
Hilang dihirup lubang hitam di angkasa
Langitmu menjadi semakin kelam
Siang sama gelapnya seperti malam
Tak ada bintang malam ini
Hanya keputusasaan
Kau kira berhenti itu mudah
Pikirmu perjalanan berhenti di titik ledakan
Namun nyatanya debu bintang yang kini kau genggam
Mimpi lebih baik meskipun ia redup redam
Tak bermimpi itu mematikan
Tragedi anak manusia
Makan tak makan simalakama -
sama menderitanya
Debu bintang yang kau genggam
semakin erat dan semakin hilang
Kau bersumpah demi hidupmu sendiri
Menukarkannya dengan satu lagi bintang
yang baru dan terang benderang
Satu lagi bintang hancur di dalam ledakan
NG.
Bogor, 1 Juni 2018
0 comments:
Post a Comment