Senja yang meremang dalam labirin...

Senja dalam labirin...

Kuinjakkan langkah pertamaku di bumi
Langkah-langkah selanjutnya masih terasa ringan
Namun, beban seperti menyusupi pundakku
membuatnya terasa berat, berat sekali
Setiap tapakku mewakili peristiwa hidupku
Segala perbuatan-Mu yang ajaib, Engkau,
yang menjadikan langit dan bumi
Memoriku melayang, mengingat segala pemeliharaan-Mu
Oh, betapa aku mencintai-Mu, Allah
yang nyata di dalam Anak-Mu


Engkau menemaniku melalui setiap proses
Apakah Engkau turut berproses bersamaku?
Ya, tentu saja Engkau turut!
Bukankah Engkau Allah berbelas kasih?
Allah yang turut berbela rasa!
Engkau bersamaku di setiap tapak:
tapak bahagia, tapak suka duka,
tapak ketika aku kanak-kanak,
tapak remaja yang telah kutinggalkan,
dan tapak dewasa yang kuhadapi
Dan aku ingin menghadapinya bersama-Mu,
seperti yang kita lakukan sebelumnya

Aku ingin menaikkan puji kepada-Mu
untuk segala perjumpaanku yang sempurna
Berbagai perjumpaan berharga dengan sesamaku -
yang melalui mereka kurasakan hadirat-Mu
Aku tahu bahwa Engkau tidak jauh
Engkau selalu setia, selalu setia
Kau ada ketika topan datang
Kau tak pergi ketika jatuhku
Kau menggendong dan membalut lukaku
Kau menemaniku di dasar samudera
Kau mengajarkanku ‘tuk memulai kembali
Kau mengasihiku, ya Sumber Cinta

Kiranya Kau menyadarkanku dari kesombonganku
Ingatkan aku, batas-batas merah itu,
itulah ruang dan waktuku, kefanaanku
Hajarlah aku dengan cinta-Mu, Rahim!
Ketika ketidaktaatan mulai menguasai jiwaku,
keinginan-keinginan yang timbul untuk menjauh,
meninggalkan Engkau Allah yang setia
Hajarlah dan buatlah aku mengerti!

Pusat labirin itu membuatku merenung: inikah tujuan dari seluruh hidupku?
Apakah hidupku berhenti di sini?
Berhenti pada satu titik ini?
Ku berbalik, melanjutkan kembali tapakku
Lantas kubertanya di lubuk hatiku:
ataukah seluruh tapak adalah tujuan?

Is life itself a destination?
Tapak-tapak yang memiliki arti
Tapak-tapak yang begitu berharga
Tapak yang menolong orang lain,
tapak yang membantu mereka berdiri -
mereka yang terjatuh karena kemanusiaan
Tapak yang menyebarkan kasih itu,
yang meninggalkan jejak cinta Kristus
di setiap tempat yang ia datangi
Tapak yang membawa pengharapan segar
bagi jiwa-jiwa yang penuh dahaga

Aku telah membeberkan seluruh mimpiku,
wahai Engkau yang menata kosmos!
Kiranya sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan!
Dengarkanlah jeritan dan keluh kesahku,
ya Allah yang Maha mengetahui
Hingga aku selalu menyadari hingga akhir,
akhir dari seluruh peziarahan ini,
Engkaulah Satu yang esa sempurna -
dari semula hingga selama-lamanya


*Refleksi sepanjang dan seusai doa labirin di senja itu - STT Jakarta. Ditulis dengan format lima kata per baris. Setiap heading menandakan permulaan paragraf yang baru.*

0 comments:

Post a Comment