Indera dan Mereka


Membungkuk
Peluhnya bertetesan
Tangannya diregangkan
Ototnya menegang

Berat

Beratnya tak seberapa
Noken itu pasrah disandarkan pada punggungnya

Hebat
Hebat sekali kehidupan itu
Bahkan bahasa tak mampu memaknai penderitaan
Penderitaan dalam hidupnya

Atau matinya?

Rasanya di sini indera tidak punya peran
Indera harus tuli
Harus bisu
Harus diam dan mendengarkan
Kata-kata sudah dikalahkan

Mereka butuh perbuatan:
mengaku dan meminta ampun


Nov.
Jakarta
18 Oktober 2017

Location: Batam, Batam City, Riau Islands, Indonesia

Related Posts:

  • Tentang Tapak dan Laju Mengenai tapakAdalah mengenai perbedaanTapakku dan tapakmu jarang bertemuJalurku dan jalurmu pun sudah pasti tak menyatuKau dan aku selalu meyaki… Read More
  • Paradoks, Mimpi, dan Ledakan Bintang Mimpi adalah paradoks Bermimpi terlalu tinggi mampu menyakiti tanganmu yang tak mampu menggapainya Menyakiti lehermu karena selalu mendongak ke a… Read More
  • Ekspos Mengekspos luka dan memamerkannya tanpa malu tanpa akal tanpa logika Lukaku menganga dan berdarah-darah Diekspos ke khalayak ramai Diperlihatkan … Read More
  • Philosophy of the Eyes The eyes are the windows to the soul, said the wise man. I agreed. Then, empty eyes lead to an empty soul, my heart whispered. That's why I often … Read More
  • Hati, Intan, dan Serpihan Dari dalam kegelapan tak berdasarAku membangun menara pelindungdi sekeliling hatiKali ini aku memilih intanHanya karena intan yang dapat membunuh … Read More

0 comments:

Post a Comment