Hati, Intan, dan Serpihan


Dari dalam kegelapan tak berdasar
Aku membangun menara pelindung
di sekeliling hati
Kali ini aku memilih intan
Hanya karena intan yang dapat membunuh intan

Dalam rumus dan formula semesta yang acak
Dua insan diharuskan bertemu, jatuh cinta, lalu melupakan
Tiada kesempatan bersatu
Andai saja semesta tak lebih keras kepala,
hatiku ini masih berada di dalam sangkarnya


Tetapi ia terbang bebas
di dalam asmara
Meski tetap ia tak dapat lepas
ketika tanah memaksanya untuk kembali

Tentu hati ini menangis
Memandang cinta melarikan diri
Begitu saja
Tanpa ucap dan sapa perpisahan

Kali ini ia tak memiliki bayangan, apalagi jawaban
Sebanyak apa detik yang dibutuhkan
untuk membangun kembali 
sangkar intan yang aman
hati yang hancur tak terpendam

Atau apakah ada gunanya lagi
membangun sangkar intan
untuk hati yang terlanjur terpecah ke dalam serpihan

NG.
Jakarta, 24 Agustus 2018

0 comments:

Post a Comment