Philosophy of the Eyes


The eyes are the windows to the soul, said the wise man.
I agreed.
Then, empty eyes lead to an empty soul, my heart whispered.
That's why I often shut my eyes.
That sorrow cannot radiate without my approval.
It is a sin in my world to let those people see this dry, barren, uninteresting, broken, and decayed spirit.
That's why I turn my face away.
These eyes cannot see those strange eyes.
They know nothing, but their own judgement.
I shut it for too long, I always fall.
I think that I am healed, but I am only getting worse.
I think that I am saved, but I am only getting lost.
Location: Menteng, Central Jakarta City, Jakarta, Indonesia

Related Posts:

  • Seharusnya Aku Menebarkan Cinta Seharusnya Aku menebarkan cinta kepada balita yang belum mampu berkata-kata kepada anak remaja yang tengah mencari cita kepada dewasa muda yang me… Read More
  • Karena Tidak Memilih Adalah Sebuah Pilihan Kenyataan hidup berteriak mencari telinga yang peka dan mau mendengar Kemerosotan hidup berlarian mencari mata yang terbuka untuk melihat Perse… Read More
  • Indera dan Mereka Membungkuk Peluhnya bertetesan Tangannya diregangkan Ototnya menegang Berat Beratnya tak seberapa Noken itu pasrah disandarkan pada punggungnya … Read More
  • Dimulainya Ketiba-tibaan Tiba-tiba segalanya memberikan makna Semacam keterjalinan Puzzle yang tersusun karena kepingan terakhir telah ditemukan Semua kembali pada masa k… Read More
  • Tentang Tapak dan Laju Mengenai tapakAdalah mengenai perbedaanTapakku dan tapakmu jarang bertemuJalurku dan jalurmu pun sudah pasti tak menyatuKau dan aku selalu meyaki… Read More

0 comments:

Post a Comment