Yours Truly: Updated

 

Namaku masih sama. Aku pun masih sama. Hanya saja, tahun-tahun menuju dewasa ini memang sulit dijalani oleh seorang anak kecil, terkecuali jika anak tersebut memang berusaha tabah dan pantang menyerah.

Simsalabim!

Terakhir aku menulis sesuatu tentang diriku sendiri di tahun 2016. Sebelumnya di blog, aku pun telah menyempatkan diri untuk menuliskan hal ini. Hanya saja kurasa perlu untuk mencatatkan kembali bagaimana aku mendefinisikan diriku.

  • Anti copycat
Nah, untuk yang satu ini, ternyata masih menjadi top list hal-hal yang kubenci. Seriously, di tempat yang mengagungkan anti plagiat, justru banyak terjadi remah-remah plagiarisme di sana sini. Be yourself, please!

Don't make other people feel less special just because you steal their spotlight!

Dari sini aku belajar untuk merelakan spotlight itu untuk siapapun yang menginginkannya. I don't.

  • Ingin sekaligus tak ingin dikenal
Manusia butuh pengakuan, akan potensi, prestasi, intelektualitas, dsb dari orang-orang di sekitarnya. Mereka tidak sekadar membutuhkan sesama, tetapi juga butuh sesama untuk mengakui mereka. 

Homo social, no. Homo credo, yes.

Di tahun-tahun ini, aku bergumul dengan keinginanku untuk diketahui atau dikenal... dan keenggananku. Dampaknya, aku melakukan sesuatu agar aku dipuji, disanjung, dikenal, dsb. Berbeda dengan aku yang dulu, yang melakukan apa yang menurutku apa yang harus kulakukan tanpa peduli diakui atau tidak. I have been suffering because of that. So, thank God, karena aku bisa melewati itu semua. Dan menurutku, aku sudah kembali kepada diriku yang seharusnya.

  • Tentang pertemanan
Tidak dinyana lagi, aku tidak akan menemukan sahabat-sahabat seperti di proses pendidikanku sebelumnya. Tempat ini begitu keras. Pertama, sekali nyaman, nyaman untuk selamanya. Kedua, sekali konflik, konflik selamanya. Rekonsiliasi dimungkinkan, tapi tidak dapat kembali ke keadaan pertama kali. Ketiga, kita berteman, jika aku di depanmu. Di belakang, lain cerita. Keempat, jika rencana jahil, dalam ekseskusi, tiba-tiba mereka akan menjadi malaikant.

They left you to be the evil one - alone.

Kelima, sangat sulit untuk menjadi orang yang ramah di tempat ini. Senyumanmu belum tentu menerima balasan. Aneh. Keenam, tiba-tiba mereka menjadi akrab ketika mereka memerlukanmu. Ketujuh, mereka tidak suka jika melihat kau berhasil. Hah, teman macam apa itu?

Kedelapan, teman dan mantan bisa menjadi satu clique. Sembilan, drama, drama, dan drama. Kesepuluh, dengan deskripsi di atas, pahamilah, komunitas tersebut sangat toksik dan semu. Komunitas 'ilahi' itu justru menjadi sarang berisi orang depresi-melankolis dan sarat suisidal. Menyedihkan. Ironis.

  • Tentang keluarga
Tidak semakin mudah. Namun Allah selalu bermurah pada anak-anakNya. Dita sudah bekerja. Bill hampir tidak nakal. Septian bertumbuh bijak. Mamak dan Bapakku telah melakukan yang mereka senangi di suatu tempat di Jembatan Barelang. Jauh. Semoga Allah selalu melindungi mereka. 

Tahun lalu aku mengunjungi Purbasinomba, kampung halaman Mamak.

Ini bukan Purbasinomba

Keadaan tidak lebih menyenangkan. Kebun Opung sudah tidak laku karena kondisi berbahaya dan jauh dari keramaian. Akses ke sana, seperti menuju surga. Namun, tetap indah. Tidak ada teman munafik.

  • Tentang cinta
Kisah-kisah datang silih berganti. Tapi sepertinya memang belum waktunya bagi seseorang untuk menetap selamanya. Hanya perasaan itu akan tetap tinggal. Demikian juga dengan kenangan. Entahlah. Aku tak mau berbicara terlalu banyak tentang yang tidak aku mengerti.

Tetapi, satu yang aku tahu, buku tetap menjadi cinta sejatiku. Selamanya.



  • Tentang passion
I suffered a lot these months. It drew almost every single bit of my energy. Thanks be to God, the Provider. I could heal and I am healed. It's been a really scary process yet lonely. But, now, I'm feeling like I'm just born again - in an updated me. Woohooo!

I realized that I don't have to befriend everyone, especially those who does not deserve me, because they just do not. I chose to start a fresh and brand new me.

I found my passion again! Hooray! Which is reading and writing. I am doing bookstagram where I post photos about books. I just love seeing photos of books - it is kind of an eyegasm to my eye. I browsed through the internet and read tips about doing bookstagram. I spent some amount of money buying crafts and art materials to decorate my photos.

I am doing it with all my heart, like I used to be!

Aku ingin menulis roman lagi! Hiks. Ini belum tercapai. Aku bahkan tidak tahu bagaimana harus memulainya! Aku tahu, tetapi aku tidak punya waktu. Aku tahu - itu cuma alasan.

I strive to be the best version of me. I wish I could make God and my family happy. I learned to dream again, to have a dream, many dreams, again. Now, I know what I should do to pursue my dream. Hallelujah!



  • Feeling-thinking
Aku selalu berada di antara. Akhir-akhir ini aku merasa sangat sensitif. Lalu, aku belajar bahwa menjadi sensitif di komunitas itu sangat berbahaya. Jadi, aku mempertebal perisaiku. Aku tertawa lebih banyak, berbagi lebih banyak. Dengan catatan, hanya untuk orang-orang yang pantas.

I learned, not everybody deserves you.

Baik dan jangan bodoh. Lakukan apa yang kau cintai. Let your works speak for you. Like usual.

OMG!


Never thought that to find myself again could be this happy!

Praise to the Lord!
Blessed be everyone who looks for Him.
Amen!


Jakarta, October 8, 2017




Location: Batam, Batam City, Riau Islands, Indonesia

0 comments:

Post a Comment