Roda kehidupan selalu berputar :)
Aku percaya, masalah ada untuk
mengajarkan kita sesuatu. Begitu juga dengan berbagai kemampuan lainnya. Baik
itu untuk melatih, untuk menguatkan, bahkan untuk mengajar. Ketika kehidupan
bergejolak, seringkali kita kalut dan ikut diombang-ambingkan oleh kehidupan.
Berbeda dengan kehidupan manusia
lainnya, pengikut Kristus tidak selalu berjalan di atas jalan yang rata tanpa
batu atau kerikil tajam yang menyebar di sana-sini. Malah seringkali jalan yang
kita lalui itu kasar, tidak rata, bergelombang, penuh lika-liku, tikungan di
sana-sini, bahkan terkadang kita tidak melihat ujung jalan itu.
Namun, setiap kali kita merasa terbebani
dan merasa bahwa tidak ada lagi jalan yang terbuka, percayalah, bahwa Tuhan
selalu bekerja di balik semuanya. Mungkin kita tidak melihat-Nya secara
langsung. Tetapi Dia bisa menolong kita, melalui teman-teman yang menemani kita
saat kesepian. Melalui orang tak dikenal yang membantu kita untuk mengangkat
barang yang berat, bahkan yang rela hati mendahulukan kepentingan kita.
Orang-orang seperti ini tidak kita temui setiap hari.
Satu yang pasti, Dia takkan pernah
kehabisan cara.
Saudara yang ingin melupakan masa
lalunya, yang menurut Saudara keras dan suram. Tidak patut untuk dikenang.
Namun, masalah seperti itu justru membuat kita semakin menyadari, bahwa tanpa
Tuhan, hidup kita tidak ada artinya. Tanpa penyertaan dan karunia-Nya, kita
tidak akan bisa menjadi sebagaimana kita saat ini.
Hal-hal yang buruk membuat kita menjadi
lebih rendah hati. Membuat kita selau mengingat siapa dan apa posisi kita di
dunia ini. Membuat kaki kita terikat sehingga tidak terangkat dairi tempat kita
berpijak.
Roda kehidupan selalu berputar. Kita
tidak tahu, apakah roda akan berputar dengan cepat atau malah lambat. Ataukah
tiba-tiba direm atau malah digas. Namun, selama kita yakin bahwa Pengemudi
kehidupan kita berkompeten, selama kita mempercayai-Nya, dan kita tahu, siapa
yang mengendalikan kehidupan kita, serta berpegangan erat kepada-Nya, maka kita
tidak akan terjatuh, walau kita sendiri sendiri tidak tahu bagaimana
mengendalikannya.
0 comments:
Post a Comment