Great is Thy Faithfulness

Mata-Nya memperhatikan setiap hati anak manusia yang setia mencari-Nya..

Detik ini, aku ingin mencurahkan segenak gejolak-gejolak emosi yang ada di dalam sanubari. Detik ini, aku ingin mengingat betapa banyaknya berkat yang telah kuterima dalam berbagai bentuk. Aku mau mengingat segala kebaikan Tuhan, segala pemeliharaan-Nya, segala perhatian yang telah dicurahkan-Nya atasku, untuk segala rencana-Nya bagi kehidupanku, baik yang sudah maupun yang belum terlaksana.
Detik ini juga aku mau bersyukur karena Ia telah menempatkanku di keluarga yang penuh cinta kasih. Aku mau berterimakasih kepada-Nya karena Bapa dan Mamaku yang senantiasa mencurahkan sayangnya yang penuh dengan ketulusan. Untuk segala nasihat yang telah diberikan kepadaku.
Betapa aku tak menduga ada kasih sebesar kasih Bapa kepada kita anak manusia. Bukankah kita tak pantas sedikitpun untuk menyicip belas kasihan-Nya. Namun, Ia bukan Allah yang penuh pamrih. Dia berikan apa yang kubutuhkan, bahkan sebelum aku memintanya. Maka dari itu, aku akan membalas kasih setia-Nya tanpa pamrih pula. Bukan karena sesuatu yang lain, namun karena akupun mengasihi-Nya juga.
Berulang kali menjadi perenunganku, betapa tak terpikirkannya hal-hal ajaib yang diadakan-Nya atasku. Betapa mengharukan hati jika kukilas kembali akan peristiwa-peristiwa yang mendatangkan kebaikan itu kepadaku. Betapa membuatku bersusah hati ketika kuketahui bahwa pengampunan-Nya selalu tersedia untukku –untuk setiap anak manusia.

Bukankah telah tercatat dalam kitab Tawarikh, bahwa mata Tuhan senantiasa menjelajah bumi, untuk menyelidiki hati manusia yang penuh kesungguhan hati mencari-Nya?

0 comments:

Post a Comment