Happy Birthday, Betha (09.10.95 - 02.09.14)

Happy birthday, Betha, see you :')

Betapa kecilnya manusia. Ia lalu begitu saja. Hanya meninggalkan nama.
Tak diketahui keberadaannya. Sebentar hilang, lalu muncul kembali.
Tak diketahui masanya. Ia bisa datang dan pergi begitu cepat.
Hari ini, di awal bulan September, di awal mulainya hari kedua
Tanpa ada yang menduga, sahabatku dipanggil Bapa ke surga
Ya, mungkin kami jarang bertutur sapa, namun kami tumbuh bersama
Karena walaupun jarang bertatap-muka
Seorang sahabat tetaplah sahabat
Bagian yang paling sakit bukanlah karena kepergiannya
Namun, karena hilangnya kesempatan ‘tuk ucapkan
“Selamat jalan, Kawan. Sampai bertemu lagi di rumah Bapa.”
Awal mulanya, aku berkata, “Mengapa harus saat aku jatuh?”
Dan kupikir, mungkin aku akan mengalami trauma seumur hidup
Jika langsung kudengar berita itu
Betapa takkan kulupa terakhir kali kita berjumpa
Pelukanmu begitu erat hingga mengangkatku ke udara
Ya, kutahu, sudah lama kita tidak bertemu
Seperti jauh sekali, padahal satu tanah
Ternyata itulah kesempatan terakhirku, Sobat
Ternyata kami tak memiliki kesempatan lain
Dan ternyata, aku masih lebih beruntung
Karena perpisahan terakhirku kepadamu saat itu bahagia.. dan sementara
Tetapi, yang sementara itu menjadi kekal, Betha
Betapa takkan kulupa, semua memori kita
Sekali-kali tidak
Tapi, sakit rasanya, Betha, melihat tugasmu sudah selesai lebih dulu
Mengapa kita tak bersama-sama menyelesaikannya, Betha?
Betapa menyedihkannya, Bet.
Jika yang dapat kutemui nanti
Hanyalah sebuah batu bertuliskan namamu….

Selamat jalan, sahabat terbaikku, temanku bertumbuh, Betha Damaiyanti Panjaitan.
Tenanglah bersama Bapa, Sobat.

Kau takkan kulupa….

0 comments:

Post a Comment