"Kebetulan..."

Mengapa sepatu ini diciptakan sepasang? Karena perancangnya menginginkan demikian...



Kebetulan.
Aku ingin sekali percaya bahwa kebetulan itu ada. Namun mengapa lebih banyak orang yang berprinsip, tak ada yang kebetulan di dunia ini? Sementara ketika terjadi peristiwa yang benar-benar tidak disangka dan menimbulkan pertanyaan di dalam benak, maka dengan mudahnya mereka akan mengatakan itu adalah kebetulan.
Yang manakah yang harus diikuti? Yang harus dipahami dan diandalkan dalam kehidupan sehari-hari?
Kalau boleh saya berpendapat, begini:

Aku percaya, segala sesuatu yang ada di dunia ini sudah lebih dulu dirancang oleh sang Pencipta yang Agung. Jika membicarakan masa depan, Tuhan sudah lebih dulu di sana. Jika membicarakan masa lalu, Tuhan pun telah berada di sana.
Jadi jika seluruh yang ada di dunia ini sudah Tuhan rancang lebih dahulu, berarti tidak ada hal yang dinamakan kebetulan. Hal ini juga menegaskan bahwa tak ada yang dinamakan takdir atau nasib. Karena orang Kristen punya Tuhan yang sudah merencanakan segala sesuatunya. Baik atau buruknya, tergantung bagaimana sikap kita mengimani apa yang selalu kita bawa dalam doa tiap harinya.

Hanya ada satu kalimat tentang masa:
Indah Pada Waktunya

0 comments:

Post a Comment