Putus Asa Itu Berbahaya


Roda berputar.
Jaga keseimbangan.
Kau akan sampai pada tujuanmu.
:)



Orang bijak berkata, “Bukan seberapa sering jatuhmu, namun seberapa sering kamu bangkit ketika kamu jatuh.”
Begitu banyak kehidupan manusia saat ini yang berakhir pada jalan buntu. Telah berbagai macam cara telah dilakukan namun tidak ada yang membuahkan hasil. Telah segala usaha dicoba namun semuanya dirundung kegagalan. Mengapa harus aku yang mengalami semua ini?
Tenang saja. Kamu tidak sendirian. Setiap orang di dunia ini sedang bergumul dengan sesuatu. Sedang memperjuangkan nyawa, sedang melanjutkan hidup, sedang menunggu kepastian, setiap orang memiliki masalah. Lantas ada orang yang terlihat ceria selalu  seakan tidak pernah ada masalah.
Oh ya, setiap orang memiliki masalah dan cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikan masalahnya. Salah satunya, tidak larut dalam masalah. Ya, dia memiliki masalah yang harus segera dituntaskan namun ia tidak memusingkan hal itu. Ia tetap menikmati waktunya, ia tetap menjalani kehidupannya.
Orang seperti itu selalu melihat ke depan, ia mempunyai visi, ia yakin masih ada harapan di luar sana. Bahwa roda terus berputar, tidak selamanya ia berbahagia, tidak selamanya pula ia berduka. Jadi jika waktunya bersenang-senang, ia menikmatinya. Saat ia sedang dirundung masalah, ia pun menikmatinya. Ia tidak putus asa!
Keputusasaan adalah senjata utama si Iblis untuk menyerang manusia. Lihat, jika seseorang sudah mulai putus asa, ia menyerah, lalu ia memutuskan untuk merampok. Ia putus asa lalu mabuk-mabukan. Ia putus asa lalu memutuskan untuk bunuh diri.

Putus asa itu berbahaya. Bagaimana menghadapinya? Lawan yang sebanding adalah dengan pengharapan. Pengharapan yang berujung pada iman, bukan kegagalan. Pengharapan yang meyakini bahwa Tuhan senantiasa menyertai. Pengharapan berujung kepada kehidupan!

0 comments:

Post a Comment